“Tidak ada yang salah. Hanya
tidak ditakdirkan untuk bersama”
“Semoga
ada laki-laki yang cukup goblog untuk mau sama perempuan seperti kamu!”
Kata-kata
yang diucapkan oleh Aria, mantan kekasihku, yang selama 11 tahun menemani hari-hariku,
terasa bagai mantra kutukan yang hingga saat ini belum hilang meskipun dia
sudah bahagia bersama perempuan lain dan seorang anak yang lucu telah
melengkapi kebahagiaan mereka.
***
Tell
me Ver, Aria
memang sudah jatuh cinta sama Andina bahkan sebelum aku dan dia berpisah kan?
Iya.
Then
why don’t you just tell me. I thought that you’re my friend.
I’m trying to tell
you when we hangout at the coffee shop. Inget aku bilang. “Karena setiap
malam ngobrol di telepon, aku jadi jatuh cinta”
Sejak kapan mereka bersama Ver?
Sudah cukup lama untuk membodohi
kamu Amara. Just let him go. Ah ya..
Andina juga udah hamil. Sekarang mereka lagi foto prewed.
Pikiranku
mendadak kosong membaca percakapanku dengan Verry di blackberry messenger ini.
Mungkin aku bukan seorang kekasih yang baik. Aku pun beberapa kali berselingkuh
dari Aria. Aku menyadari bahwa aku pun sama jahatnya dengan dia. Tapi aku tetap
menjaga diriku.
Mendengar bahwa Aria menghamili
perempuan lain, itu lebih menyakitkan dari kabar perselingkuhannya. Lebih
menyakitkan lagi karena mereka berdua mengatur drama sedemikian sempurna
sehingga membuatku terlihat bodoh.
“Aku
salah apa Radit?”. Pertanyaan mengawang. Pandanganku kosong ke depan. Aku
memeluk lututku mencoba menguatkan diri. Sementara Raditya dihadapanku. Raditya
yang pernah kusakiti karena Aria, menjadi guardian
angel disaat aku terpuruk.
“Enggak Amara. Kamu enggak salah.
Dia enggak salah. Tidak ada yang salah. Hanya tidak ditakdirkan untuk bersama”
Jawaban
Raditya yang membuatku memandangnya dengan bingung. Bagaimana mungkin tidak ada
yang salah, sementara jelas-jelas aku sedang merasa terluka karena sebuah
perselingkuhan. Tapi Raditya hanya tersenyum dan memelukku.
“Someday
you’ll know Amara. Sekarang kamu harus sembuh. Menjelaskan sesuatu saat
perasaan kamu tidak sehat tidak akan menghasilkan apa-apa”
***
Pada
akhirnya pun aku menyadari. Perpisahan dengan cara yang buruk mungkin menjadi
yang terbaik saat berbagai cara terbaik dilakukan untuk hubungan yang tidak
mungkin.
Pun aku menyadari. Sebuah
perselingkuhan, meskipun termaafkan, tidak pernah akan terlupakan. Aku, Aria,
dan Raditya. Pada akhirnya, kami harus menjalani hidup kami masing-masing.
Dengan perasaan yang hanya kami sendiri yang mengetahui.
But.. someday we’ll know.. why
Samson loves Delilah..
Kuala
Lumpur, September 2012
No comments:
Post a Comment